Usia Bertambah Bikin Sulit Tidur Berkualitas, Ini Alasannya

03 Maret 2022 21:00

GenPI.co Jateng - Semakin bertambahnya usia, kita kerap kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas.

Padahal penelitian menunjukkan kurang tidur dapat berisiko meningkatkan penyakit seperti hipertensi, serangan jantung, diabetes, depresi, dan penumpukan plak otak yang terkait dengan Alzeimer.

"Lebih dari separuh orang berusia 65 dan lebih tua mengeluh tentang kualitas tidur," kata profesor Universitas Stanford Luis de Lecea kepada AFP, Kamis (3/3).

BACA JUGA:  Waktu Tidur Perempuan Lebih Lama Daripada Pria, Ini Alasannya

De Lecea mengidentifikasi bagaimana sirkuit otak yang terlibat dalam mengatur tidur, terjaga menurun dari waktu ke waktu pada sejumlah tikus. Studi ini diterbitkan di jurnal Science.

Untuk studi baru tersebut, de Lecea bersama rekannya memutuskan untuk menyelidiki hipokretin (hypocretin).

BACA JUGA:  Tidur Sejenak Siang Hari Bikin Kerja Otak Lebih Baik, Ayo Dicoba!

Hipokretin adalah zat kimia utama yang dihasilkan oleh sekelompok kecil neuron di hipotalamus, bagian otak yang terletak di antara mata dan telinga.

Menurut dia, hipokretin mengirimkan sinyal yang memainkan peran penting agar seseorang tetap terjaga.

BACA JUGA:  4 Tips Atasi Susah Tidur Gegara Tiba-Tiba Terbangun

Oleh karena itu, banyak spesies mengalami proses tidur yang terpotong-potong seiring bertambah usia.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan rendahnya hipokretin menyebabkan narkolepsi pada manusia, anjing, dan tikus.

Tim peneliti de Lecea memilih tikus muda (usia tiga hingga lima bulan) dan tua (usia 18 hingga 22 bulan).

Mereka menggunakan cahaya yang dibawa oleh serat untuk merangsang neuron tertentu dan merekam hasilnya menggunakan teknik pencitraan.

Tim menemukan tikus yang lebih tua telah kehilangan sekitar 38 persen hipokretin dibandingkan dengan tikus yang lebih muda.

Mereka juga menemukan hipokretin yang tersisa pada tikus tua lebih aktif dan mudah dipicu sehingga membuat hewan tersebut lebih rentan untuk bangun.

Hal ini mungkin dikarenakan kerusakan saluran kalium yang terjadi dari waktu ke waktu.

"Neuron cenderung lebih aktif dan menyala lebih banyak. Jika neuron menyala lebih banyak, Anda lebih sering bangun," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG