GenPI.co Jateng - Vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booser penting untuk memperkuat kekebalan tubuh dalam menghadapi infeksi virus corona.
Sejumlah studi menunjukkan kekebalan manusia terhadap Covid-19 menurun seiring berjalan waktu sejak vaksin primer atau dosis 1 dan 2 diberikan.
Untuk memperkuat kembali kekebalan tubuh ini, perlu dilakukan vaksin booster.
“Dengan demikia akan tercipta kekebalan yang lebih tinggi,” kata Ketua Tim Vaksin Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Universitas Diponegoro, Farmaditya Eka Putra, dikutip Undip.ac.id, Selasa (1/3).
Pemberian vaksin booster ini tak sembarangan. Ada pedoman yang harus dipatuhi dalam pemberian dosis vaksin.
Seseorang dengan vaksin primer merek Sinovac, bisa mendapatkan vaksin booster setengah dosis AstraZeneca atau setengah dosis Pfizer.
Kemudian, apabila vaksin primer yang diterima adalah merek AstraZeneca, vaksin booter yang diberikan bisa setengah dosis merek Moderna atau Pfizer.
“Ini ada kombinasinya dan tidak bisa sembarangan, kita harus tahu riwayat vaksinasi terdahulunya untuk menjadi acuan,” sambung dia.
Berdasarkan sejumlah laporan, banyak keluhan terkait vaksin booster ini misalnya demam ringan, nyeri di tempat suntik, pegal-pegal, dan lainnya.
Gejala ini bisa diatasi dengan mengonsumsi paracetamol, vitamin dan istirahat yang cukup.
“Vaksin booster sangat diperlukan bagi siapa saja yang sudah berhak untuk mendapatkannya, terutama bagi kelompok prioritas seperti Lansia maupun yang mempunyai komorbid,” ujar dia.
Kelompok usia produktif juga didorong segera mendapatkan vaksin booster untuk mencegah penularan Covid-19,
Sebab, sejumlah kasus yang mencuat belakangan ini banyak dari kalangan usia produktif.
“Ketika vaksin sudah diberikan, antibodi kita bekerja lebih baik daripada ketika tidak mendapatkan booster apalagi yang tidak divaksin sama sekali,” terang Farmaditya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News