GenPI.co Jateng - Organisasi PBB untuk isu lingkungan, UNEP, berpendapat memperbaiki pola makan bisa turut selamatkan bumi dari kerusakan.
Saat ini, bumi banyak berubah untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia.
Hutan dan lahan terbuka diubah menjadi lahan pertanian dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan memicu fenomena perubahan iklim.
Pertanian menggunakan banyak menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan produksi, yang akhirnya menyebabkan polusi di lingkungan.
UNEP mencatat sejumlah cara untuk mengubah pola pangan yang dapat dilakukan manusia demi selamatkan bumi dari kerusakan, yakni:
Pertama, memahami pangan sebagai proses, bukan produk.
Makanan yang ada di toko melewati proses dari lokasi pertanian, dikemas, didistribusikan dan dijual.
Proses ini tak jarang merusak lingkungan. Oleh karena itu, pastikan konsumen membuat pilihan dengan terinformasi atas apa yang akan dimakan.
Berikutnya, dukung pertanian yang berkelanjutan. Beli bahan pangan dari produsen dan pengecer yang menjual produk berkelanjutan.
“Pertanian berkelanjutan menggunakan energi lebih sedikit 56 persen, menciptakan emisi gas rumah kaca lebih sedikit 64 persen,” tulis redaksi UNEP.
Selain itu, beli produk lokal untuk mendukung usaha dan pertanian kecil dan mengurangi jejak karbon dari bahan pangan.
Pembelian dari usaha lokal juga mengurangi kerusakan bahan pangan sepanjang perjalanan.
Tips berikutnya adalah konsumsi bahan pangan yang beragam.
Saat ini, pola makan manusia semakin homogen dan tidak proporsional, lebih kaya energi, tetapi kekurangan makronutrien.
Akibatnya, satu dari tiga orang menderita malnutrisi.
Selain itu, pangan yang homogen mengakibatkan 90 persen varietas tanaman pangan telah hilang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News