GenPI.co Jateng - Kusta atau lepra merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi dan saluran pernapasan.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae, salah satu penyakit lawas di dunia.
Hingga kini, Indonesia masih menempati urutan ketiga dunia kasus kusta terbanyak.
Di atasnya ada India dan Brasil yang menempati urutan ke-1 dan ke-2.
“Kusta bisa diobati. Yang penting bagaimana kita menemukan sedini mungkin,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), Renni Yuniati, dikutip Undip.ac.id, Sabtu (5/2).
Deteksi dini ini penting mengingat kusta bisa menyebabkan kecacatan seperti terputusnya salah satu anggota gerak misalnya jari, luka bercak merah dan lainnya.
Kondisi inilah yang menimbulkan anggapan kusta merupakan penyakit menular berbahaya sehingga penderitanya perlu diisolasi.
“Kusta bisa sembuh jika penderitanya mendapatkan pengobatan yang tepat. Pasien juga bisa menjalankan kembali kehidupan normalnya,” sambung dia.
Ada sejumlah gejala kusta pada seseorang, meliputi bercak putih dan merah di kulit akibat bakteri.
Bercak yang meluas ini bisa menyebabkan terjadi kerontokan seperti pada alis dan rambut.
Kemudian, penderita juga mengalami nyeri tangan dan kaki, bentuk hidung berubah akibat kerusakan tulang rawan hidung.
Tangannya juga berbentuk cakar.
“Bakteri kusta menyerang selaput saraf di tepi, bila daya tahan tubuhnya rendah ia akan infiltrasi ke seluruh bagian tubuh kecuali di bagian otak,” terang Renni.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News