Anda Sulit Tidur Dalam Waktu Lama? Yuk, Kenali Gejala Insomnia

24 Januari 2022 05:00

GenPI.co Jateng - Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang sulit untuk tidur, tidur dalam jangka waktu yang lama, atau jika terbangun akan sulit tidur kembali.

Insomnia ini ditandai dengan kesulitan tidur yang sudah terjadi setidaknya 3 malam per minggu yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih.

“Kalau pasien datang dengan keluhan susah tidur, kami asesmen dulu, kami wawancara dulu. Ini masuknya insomnia mana, primer atau sekunder,” kata Dokter spesialis kejiwaan, dr. Lusiana Winata, Minggu (23/1).

BACA JUGA:  4 Tips Memilih Hand Sanitizer Berpelembab Agar Kulit Tak Kering

Ada 2 jenis insomnia, yakni sekunder dan primer. Insomnia sekunder berarti berkaitan dengan masalah kesehatan atau gangguan mental, seperti cemas dan depresi.

Sebaliknya, insomnia primer berarti tidak berkaitan dengan masalah kesehatan atau gangguan mental lainnya.

BACA JUGA:  5 Tips Mengatasi Maskne, Jerawat yang Muncul Akibat Pakai Masker

Langkah pertama mengobati insomnia, yakni identifikasi penyebab atau sumber gangguan tidur tersebut.

Umumnya, psikiater melakukan asesmen dan wawancara kepada pasien sebelum menentukan tindakan selanjutnya.

BACA JUGA:  Ini 3 Tips Belanja Pintar dan Hemat, Buatlah Daftar Belanja

Insomnia sekunder yang pertama dilakukan adalah pengecekan fisik.

Jika sumber gangguan tidur sekunder bisa diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menjalani sesi psikoterapi tanpa menggunakan obat-obatan.

Sedangkan insomnia primer akut jika berdampak pada menurunnya kualitas aktivitas sehari-hari, biasanya psikiater mengambil tindakan farmakologi terlebih dahulu.

Psikiater membantu pasien untuk tidur dengan meminum obat penenang-hipnotik.

“Pada pasien-pasien seperti itu, kadang yang dia butuhkan adalah tidur dulu. Kalau dia sudah tidur dan pikirannya sudah rileks, baru kami bisa masuk ke psikoterapi selanjutnya,” papar dia.

Akan tetapi, penggunaan obat pada pasien harus dibatasi atau hanya jika benar-benar diperlukan agar mencegah efek negatif seperti adiksi.

Selain itu, dosis harus dipertahankan dalam kadar rendah dan tidak diperkenankan untuk mengonsumsi obat penenang setiap malam secara terus-menerus.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG