GenPI.co Jateng - Salah satu faktor yang paling memengaruhi obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik.
Hal ini diungkapkan Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Kementerian Kesehatan dr Esti Widiastuti.
“Obesitas itu berbicara bahwa apa yang masuk ke dalam tubuh dengan apa yang keluar. Tapi, kalau apa yang masuk lebih banyak akhirnya menumpuk dan penumpukan kalori yang masuk itu akan menjadi lemak sehingga jadilah overweight dan obesitas,” kata dia, dikutip kemkes.go.id, Senin (17/7).
Data Riskesdas 2018 menunjukkan angka nasional obesitas sekitar 21,8%.
Angka ini berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh.
Riskesdas juga menunjukkan proporsi yang kurang aktivitas fisik itu cukup tinggi.
Esti menyebut sebagian besar orang mengira obesitas menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit tidak menular lainnya.
Padahal penyebabnya adalah banyak faktor seperti aktivitas fisik kurang sementara asupan kalori cukup tinggi.
Salah satunya karena penggunaan ponsel pintar yang tidak terkontrol. Ini menyebabkan penggunanya malas bergerak.
Maka dari itu, Kemkes melakukan promosi kesehatan dan pengelolaan obesitas melalui pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Caranya, di puskesmas ada deteksi dini pengukuran berat badan dan lingkar perut, mengimbau masyarakat memperbaiki gaya hidup.
Selain itu, perbanyak aktivitas fisik serta perbanyak makan protein, buah, dan sayur.
Di sisi lain, ada pula terapi obesitas seperti diet sehat, latihan fisik, modifikasi prilaku, pendekatan medis, dan rujukan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News