GenPI.co Jateng - Tahukah Anda jika tempe adalah pangan berbasis nabati yang menyimpan banyak manfaat.
Tempe ini bisa berguna sebagai pengganti protein hewani seperti daging merah.
“Manusia kenapa butuh protein karena protein yang dibutuhkan itu adalah nitrogennya. Nitrogen memang bisa diperoleh dari kebanyakan produk hewani, daging itu sumber protein,” kata Guru Besar FMIPA IPB, Antonius Suwanto, Jumat (7/1).
Adapun sumber nitrogen dan protein juga bisa didapatkan melalui kacang-kacangan, terutama pada kedelai yang menjadi bahan dasar pembuatan tempe.
Sebenarnya, tempe ini jika diteliti lebih lanjut pastinya bisa mengungkapkan banyak hal.
Misalnya, tempe ini adalah makanan fermentasi.
Selain itu, tempe juga ramah lingkungan jika dilihat di balik proses pembuatannya, dari hulu hingga hilir.
Tempe terbuat dari kacang kedelai yang juga menyimpan keunggulan dari segi lingkungan jika dibandingkan dengan daging sapi.
Merujuk pada data dari Our World in Data pada 2018, untuk menghasilkan 1.000 kilokalori daging sapi setidaknya bisa menghabiskan lahan seluas 119,49 meter persegi.
Sementara 1.000 kilokalori kacang-kacangan hanya membutuhkan lahan 2,11 meter persegi.
Dari segi kebutuhan air, keunggulan kacang-kacangan pun tidak jauh berbeda.
Adapun 1 kilokalori daging sapi dibutuhkan 10,19 liter air, sementara satu kilokalori kacang-kacangan hanya dibutuhkan 3,63 liter air.
Sedangkan dari sisi gas rumah kaca, 1 kilogram (kg) daging sapi dapat menghasilkan emisi gas sebesar 99,48 kgCO2eq.
Sementara 1 kilogram kacang-kacangan hanya menghasilkan 0,43 kgCO2eq.
“Oleh sebab itu, kita harus melihat makanan dari segi proses-prosesnya. Harus memperhatikan proses supply chain-nya hingga sampai ke meja makan kita,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News