Top Tenan! Petani Milenial Sragen Ini Sukses Budidaya Anggur Impor

20 Februari 2023 11:00

GenPI.co Jateng - Warga Dukuh Tegalrejo RT 02, Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Eko Suwarno (39 tahun) sukses menjadi petani yang membudidayakan anggur.

Menariknya, anggur yang dibudidayakan di desanya adalah jenis impor yang didatangkan dari Ukraina dan Israel.

"Saya rintis 7 bulan lalu, ada 120 pohon yang saya tanam. Alhamdulillah kemarin sudah panen perdana dan hasilnya bagus. Bibitnya memang saya seleksi dan didatangkan impor dari Ukraina dan Israel," kata Eko, dikutip sragenkab.go.id, Senin (20/2).

BACA JUGA:  Alhamdulillah! 696 Petani dan Buruh Pabrik Rokok di Sukoharjo Dapat BLT Cukai Hasil Tembakau

Eko menceritakan awal mula sebelum tertarik dengan anggur, dia berjualan aneka tanaman hias.

Setelah itu dia bergabung dengan Asosiasi Pembudidaya Anggur Sukowati (Apasi).

BACA JUGA:  Alhamdulillah, Petani Gagal Panen Gegara Banjir di Jateng Dapat Bantuan

"Dari situlah mencoba menanam tanaman buah anggur. Saat panen perdana, per pohon bisa menghasilkan 3 kilogram," ungkap dia.

Saat itu dia hanya coba-coba menanam bibit anggur di kebun belakang rumahnya.

BACA JUGA:  Petani Waduk Jatibarang Semarang Mendadak Lapor Polisi, Ada Apa?

Apalagi dia mengaku tidak mempunyai dasar sebagai petani holtikultura.

Selanjutnya mengejutkan, dia bisa panen dari 120 tanaman anggur yang ditanamnya di lahan seluas 1.000 meter persegi pada Desember 2022 lalu.

Ketika itu dia menanam 8 varietas buah jenis anggur, yakni jupiter, akademik, kaldun, hingga heliodor.

"Dulu sebelum punya 120 tanaman anggur. Hanya punya 6 tanaman anggur disamping rumah. Panennya cuma 20 kilogram, hasilnya saya bagikan ke teman," papar Eko.

Eko mengaku mengembangkan teknik pembibitan grafting, yaitu dengan menyambungkan dua batang tanaman anggur dari varietas berbeda.

Pada panen pertama dia tidak sempat menjual keluar karena pembeli datang ke kebunnya dan panen sendiri.

Dia juga memanfaatkan media sosial untuk menjual anggurnya dengan harga Rp 50.000 per kilogram.

Buah anggur di kebunnya ada yang berwarna merah, ungu, hijau, kuning dengan dominan rasa manis.

Menurut dia, budidaya anggur relatif mudah karena perlakuannya hampir sama dengan tanaman buah lainnya.

"Buah anggur bisa dipanen setelah 7 sampai 8 bulan. Kelebihan lainnya, buah anggur bisa diprogram kapan akan dibuatkan dan dipanen sesuai kondisi dan kebutuhan," tutur dia.

Eko menilai prospek tanaman anggur ini cukup menjanjikan.

Dari kerja kerasnya ini, Eko dinobatkan sebagai Petani Milenial dari Kementerian Pertanian bersama 5 warga Kabupaten Sragen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG