
Kini keberadaan perajin blangkon di Kampung Potrojayan sudah dilestarikan oleh generasi ketiga, yakni Wardoyo.
Pembuatan blangkon di kampung ini, tidak mematok untuk membuat blangkon model Solo saja, melainkan juga melayani model lain.
Proses pembuatannya meliputi pemilihan bahan motif kain, pengukuran, serta model.
BACA JUGA: Pondok Wisata Jepara Dibuka, Kearifan Lokal Jadi Unggulan
Bahan yang digunakan merupakan kain bermotif batik yang disebut destar.
Setiap motif yang digunakan memiliki makna yang berbeda.
BACA JUGA: Ini 4 Tempat Wisata Gratis di Kota Semarang yang Cocok Dikunjungi
Motif untuk blangkon meliputi motif gadung mlati, gringsing, gruda, kawung, limaran lunglungan, menyan kobar, modang, nyesepsari, parang klitik, parikesit, rujak senthe, saton, semen, semen romo, sekar blimbing, sidoarja, sidoluhur, sidoasih sidomukti, truntum, surya ndadari, tirto teja, wahyu tumurun, wulung, gondosuli maupun tunggul wulung.(*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News