Sejumlah fasilitas ini seperti ruang auditorium, ruang serbaguna, tata pamer temporer, masjid, dan area parkir yang luas.
Adapun tiket masuk ke Museum Bank Indonesia ini hanya Rp 5.000 untuk pengunjung umum.
Sedangkan bagi pelajar dan mahasiswa yang dapat menunjukkan kartu tanda pelajar atau kartu tanda mahasiswa, maka tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis.
BACA JUGA: BI Solo Buka Layanan Uang Baru Lebaran di 154 Titik, Ini Lokasinya
Museum Bank Indonesia memiliki berbagai koleksi mata uang, mulai dari zaman kerajaan Hindu-Buddha, masa kolonial, awal Kemerdekaan RI, hingga uang yang masih berlaku hingga saat ini.
Sebelum masa kerajaan Hindu-Buddha, perdagangan di Nusantara telah menuntut penggunaan alat pembayaran yang bisa diterima secara umum sebagai pengganti sistem barter.
BACA JUGA: Uang Tabungan Rusak Dimakan Rayap Lalu Ngadu ke BI Solo, Samin: Sedikit Kecewa
Sedangkan kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha di Nusantara, seperti Sriwijaya dan Majapahit pada masa itu telah mempunyai mata uang sendiri.
Sayangnya, uang peninggalan di masa Kerajaan Sriwijaya belum ditemukan. Sedangkan Kerajaan Majapahit meninggalkan uang Gobog yang terbuat dari tembaga, diperkirakan beredar pada abad ke-14 sampai ke-16.
BACA JUGA: 6 UMKM Asal Solo Pamer Produk di KKI 2023 di Jakarta, Apa Saja?
Sebagai informasi, pada awal kemerdekaan Indonesia kondisi moneter negara ini sangatlah buruk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News