Adapun selembar kain batik tersebut dijual dengan harga Rp 1 juta.
Soal pemasaran, dia memanfaatkan media sosial sehingga gampang diakses pembeli dari mana pun.
"Selain itu kami juga sedang berusaha mencari link untuk mempromosikan batik ini ke Mandalika. Prosedur ke sana kan jalurnya tidak mudah. Sedangkan saat ini sebisa mungkin kami promosikan lewat media sosial dan market place," papar dia.
BACA JUGA: Operasi Pasar Pemkot Solo: 3.000 Liter Minyak Goreng Ludes 2 Jam
Menariknya, dalam proses produksinya Taufan melibatkan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu.
Total ada 4 tuna rungu yang dilibatkannya dalam proses membatik ini.
BACA JUGA: Disdag Solo Fokus Pantau Harga Minyak Goreng Curah
"Yang kami angkat kreativitas disabilitas tuna rungu. Kita tahu disabilitas punya kelebihan, tapi kalau kemampuan batik kan tidak semua orang memiliki," jelas dia.(ant)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News