
“Wortel kami itu mau panen saja harus antre 5 sampai 10 hari. Itu kan memberatkan petani,” ujar dia.
Petani lainnya, Sulis Sanjaya, asal Desa Samiran, Selo, mengatakan hal senada.
Dia menduga harga wortel di Selo anjlok lantaran masuknya wortel dari Berastagi, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Duh! Abrasi di Kragan Kabupaten Rembang Parah, Ini Langkah Pemkab
“Kualitas wortel kami lebih bagus, tanpa pengawet dan segar,” kata dia.
Dalam aksi protes terhadap anjloknya harga wortel ini, para petani dari Selo membawa tujuh mobil pikap sarat muatan wortel.
BACA JUGA: Bikin Bangga! Shuttlecock Buatan Batang Berstandar Internasional
Mereka membentangkan spanduk bernada protes, “Ketimbang didol murah luih becik digae sodakoh {daripada dijual murah, lebih baik untuk sedekah].”(*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News