GenPI.co 
Dia menyebut hujan lebat terjadi bila muncul awan cumolonimbus karena kecepatan angin bisa menjadi lebih tinggi.
Kecepatan angin meninggi karena adanya faktor tekanan di Jateng bagian selatan.
Kecepatan angin secara umum berkisar 5 hingga 20 kilometer/jam.
BACA JUGA: Calon Perwira Biar Sadar Pajak, DJP Jateng 2 Kunjungi Akmil
"Pada saat hujan lebat ini, kecepatan angin yang terpantau antara 15 knot hingga 20 knot atau sekitar 28 kilometer sampai 40 kilometer/jam," imbuh dia.
Selain menyebabkan hujan disertai petir dan angin kencang, awan cumolonimbus dapat memicu puting beliung bila kecepatan angin di atas 43 kilometer/jam.
BACA JUGA: Cuaca Buruk Bikin Listrik di Kabupaten Semarang Padam, Kini Pulih
Saat ini awan cumolonimbus terpantau di Jawa Tengah bagian selatan dan bagian barat, sebagian pantura tengah dan pantura timur.
Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada bencana banjir karena puncak hujan terjadi pada Januari-Februari ini.
BACA JUGA: Waduh! Cuaca Buruk Bikin Stok Ikan Mentah di Tegal Berkurang
"Rata-rata hujannya lama, hujan berhenti begitu karena pertemuan awan tadi silih berganti terus menerus," jelas dia.(*)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Prakiraan Cuaca BMKG, Wilayah Jateng Selatan dan Barat Hujan Lebat 3 Hari ke Depan, Waspada Banjir
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
