GenPI.co 
GenPI.co Jateng - Keberadaan rel layang di Simpang Joglo Solo diyakini bisa menjadi solusi kemacetan dan kepadatan lalu lintas di daerah ini.
Selain itu, keberadaan rel layang (elevated rail) juga bisa mengurangi risiko banjir.
"Saya juga yakin saat pembangunan rel layang ini selesai, kemacetan, dan kepadatan lalu lintas bisa terurai, dan mengangkat kegiatan ekonomi di Kadipiro, Gilingan, Nusukan, Banjarsari, dan semua warga sekitar," Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat peletakan batu pertama proyek rel layang di Solo, dalam siaran pers, Sabtu (8/1).
BACA JUGA: Sah! Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai Hari Ini
Menurut dia, rel layang ini juga sekaligus mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
Selain itu, pembangunan rel ini juga berarti pembenahan saluran drainase yang nantinya pembuangan langsung ke Kali Anyar.
BACA JUGA: Siap-Siap Lurr, Rel Layang Joglo Mulai Dibangun Pekan Ini
"Pembangunan rel layang ini sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang lama sehingga harus terus kita kawal sampai pembangunan selesai," imbuh dia.
Proyek jalur ganda kereta api (KA) Solo - Semarang fase 1 ditargetkan selesai pada 2023.
BACA JUGA: Proyek Rel Layang Joglo di Solo Dimulai Januari 2022
Rincian pengerjaannya adalah pembangunan jalur ganda KA sepanjang 8,27 kilometer (km), jembatan (elevated track) sepanjang 1,73 km, pengadaan bantalan beton sebanyak 3.740 batang (termasuk penambat elastis R-54), dan sistem persinyalan elektrik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
