Ini Penjelasan Pakar Kesehatan UNS Soal Vaksin Booster, Penting!

Ini Penjelasan Pakar Kesehatan UNS Soal Vaksin Booster, Penting! - GenPI.co JATENG
Pakar kesehatan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD. (Foto: ANTARA)

Di sisi lain, suntikan booster ini bisa diberikan 12 bulan setelah mendapatan vaksin dosis 2.

Jangka waktu 12 bulan ini dinilai lebih rasional.

Selain itu, pemberian booster untuk penyintas juga mesti memperhatikan antibodi masing-masing.

BACA JUGA:  Vaksin Anak 6-11 Tahun di Purbalingga 34,34%, Bupati Lakukan Ini

Dia berpendapat individu dengan imunitas terkuat adalah orang yang pernah divaksin dan pernah terinfeksi.

Mereka ini memiliki antibodi ganda.

BACA JUGA:  Vaksin Booster Dimulai Pekan Depan, Gibran: Kami Selalu Cepat

"Penyintas kan jumlah virusnya beda, gejala beda, antibodi yang terbentuk juga variatif. Ada penyintas yang antibodinya tinggi, ada yang rendah. Khususnya yang tanpa gejala antibodi cenderung rendah," papar dia.

Namun demikian, dia menilai booster juga tidak harus diberikan kepada para penyitas.

BACA JUGA:  Bersiaplah! Vaksin Booster Mulai Awal Januari 2022

Hal ini harus dilihat per kasus atau per individu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya