Didukung BRI, Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan

Didukung BRI, Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan - GenPI.co JATENG
Retno Intansari tidak pernah membayangkan kesuksesannya mengembangkan bisnis bermula dari minum segelas dawet yang biasa dia nikmati semasa kecil. Foto: BRI

GenPI.co Jateng - Retno Intansari tidak pernah membayangkan kesuksesannya mengembangkan bisnis bermula dari minum segelas dawet yang biasa dia nikmati semasa kecil.

Intan dan suaminya, Muhammad Nadzir Alimudin, merupakan nasabah BRI KCP Godean, Kantor Cabang BRI Yogyakarta Cik Ditiro.

Melalui usahanya, Dawet Kemayu, mereka telah memiliki lebih dari 200 outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa.

BACA JUGA:  Jago Kelola Aset dan Keuangan, BRI Perkuat Bisnis Treasury

Omzet bisnisnya menembus Rp 1 miliar per bulan selama masa pandemi covid-19.

Perjalanan jatuh bangun telah Intan dan suami jalani selama mengembangkan usahanya.

BACA JUGA:  Indeks Bisnis UMKM BRI Q2 2022: Tangguh, Produktivitas Memelesat

Usaha kuliner sebelumnya, yaitu ayam geprek, yang menjadi tren pada masanya pernah dijalani.

Intan memanfaatkan pinjaman dari BRI untuk mengembangkan usaha ayam geprek hingga berjalan lebih dari 7 tahun hingga berkembang dengan 8 cabang dan 24 outlet waralaba.

BACA JUGA:  Paling Digemari, Transaksi Digital Banking Apps BRImo Naik 136,5%

Namun, euforia ayam geprek mulai turun hingga akhirnya pada 2019 Intan dan suaminya terpaksa menutup beberapa cabang outlet miliknya karena pendapatanya tidak mampu lagi menanggung biaya operasional sewa dan gaji karyawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya