GenPI.co Jateng - Kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK bertambah, Dinas Peternakan dan Perikanan atau Disnakan Boyolali gelar tracing.
Jumlah terkini ternak terinfeksi PMK bertambah menjadi 21 ekor dari semula 15 ekor.
Penambahan ternak ini terdiri atas 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Seluruhnya berada di Desa Ngenden, Kecamatan Ampel.
BACA JUGA: 89 Calon Penumpang KA Ditolak Lantaran Tak Penuhi Syarat
“Artinya secara keseluruhan di Kabupaten Boyolali ada 21 kasus yang kita hadapi. Kami meminta untuk segera dilakukan lokalisir,” kata Bupati Boyolali, M Said Hidayat, dikutip Boyolali.go.id, Sabtu (14/5).
Said memerintahkan dinas terkait agar menyuntikkan antibiotik kepada ternak yang terinfeksi PMK.
BACA JUGA: BRImo Jadi Financial Supermarket, Fitur Terus Ditambah
Hal ini menjadi bagian melindungi 94.000 ekor sapi perah dan 107.000 ekor sapi potong di Boyolali.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania, mengatakan dinas menerjunkan 150 personel untuk tracing dibantu petugas inseminator di desa-desa.
BACA JUGA: Batang Akan Gelar PTM 100 Persen Tahun Depan
“Kami bagi menjadi tim di 22 Kecamatan melakukan tracing,” ujar dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News