Rute Lengkap Bus BST Solo Koridor 5 dan 6

GenPI.co Jateng - Kini rute bus Batik Solo Trans (BST) makin lengkap dengan diresmikannya koridor 5 dan 6 yang diluncurkan di halaman Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (30/12).

Rute bus BST koridor 5 akan melayani rute dari Terminal Kartasura menuju Bekonang.

Rinciannya adalah rute BST koridor 5, yakni Terminal Kartasura - Jalan Adi Soemarmo, Colomadu - Jalan Adi Soemarmo - Jalan Letjen Suprapto - Jalan Jenderal Ahmad Yani - Jalan Adi Sucipto - Jalan Dr. Moewardi - Jalan Slamet Riyadi - Jalan Yos Sudarso - Jalan Veteran - Jalan Kyai Mojo - Sub Terminal Semanggi - Jalan Kyai Mojo - Pasar Bekonang.

BACA JUGA:  Rasah Ngenyel! Final Liga 2, Suporter Persis Solo Dilarang Konvoi

Sedangkan BST koridor 6 melayani rute Terminal Tirtonadi sampai RS Indriati.

Rute BST koridor 6, yakni : Terminal Tirtonadi - Jalan Ahmad Yani - Jalan Letjen S Parman - Jalan Gajah Mada - Jalan RM. Said - Jalan Teuku Umar - Jalan Ronggowarsito - Jalan Diponegoro - Jalan Slamet Riyadi - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Mayor Sunaryo - Jalan Kapten Mulyadi - Jalan Veteran - Jalan Yos Sudarso - Jalan Ir Soekarno - Solo Baru (RS Indriati).

BACA JUGA:  Wuih, Konsumsi BBM di Soloraya Naik 3,2% Saat Libur Natal

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan BST merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat yang aman, nyaman dan terjangkau.

“Penambahan armada BST di koridor 5 dan 6 bisa diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat untuk menjangkau BST,” kata dia, dalam siaran pers.

BACA JUGA:  Sopir BST yang Kirim Pesan Tak Sopan ke Penumpang Dipecat

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Direktur Angkutan Jalan, Suharto, menambahkan pihaknya mengapresiasi Kota Solo yang telah menyediakan angkutan aglomerasi yang semakin meningkat dengan melebarkan sayapnya hingga 6 koridor.

Kota Solo sudah menjadi rujukan dari kota – kota seluruh Indonesia yang mengembangkan angkutan umum massal.

Menurut dia, dengan 6 koridor yang dioperasikan di wilayah Soloraya dengan 126 hingga 130 armada serta SDM sekitar 700 orang dan banyak angkutan feeder diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

“Penyediaan angkutan aglomerasi dengan feeder merupakan proses yang panjang yang semula konvensional kini semua menggunakan sistem IT sehingga semua termonitor dengan baik termasuk trip manajemen,” jelas dia.(*)