GenPI.co Jateng - Pemerintah perlu melakukan sejumlah skenario untuk mengatasi meroketnya harga minyak goreng di tanah air.
Harga minyak goreng terus naik dari semula Rp11.000 per liter menjadi Rp20.000 per liter.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, mengusulkan sejumlah solusi untuk mengatasi kenaikan harga ini.
Menurut dia, pemerintah perlu menerapkan iuran sawit hingga kewajiban pasok domestik atau domestic market obligation (DMO).
Hal ini terjadi lantaran harga minya sakit dunia sedang tinggi, sehingga banyak produsen memilih ekspor ketimbang memenuhi pasar domestik.
“Oleh karena itu, perlu diberlakukan kebijakan DMO,” kata Aria Bima, di Solo Baru, seperti dikutip Antara, Rabu (22/12).
Meski demikian, pantauan dia menemukan ada kecenderungan harga bahan pokok stabil menghadapi libur Natal dan tahun baru.
Harga daging ayam misalnya, kembali turun menjadi Rp22.000 per kilogram setelah sempat naik ke level Rp25.000 – Rp26.000 per kilogram.
Harga ini stabil lantaran permintaan dari masyarakat masih rendah akibat pembatasan mobilitas dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Pembatasan mobilitas saat libur Natal dan tahun ini menyebabkan lonjakan konsumsi tidak beitu tinggi saat ini,” tutur Aria Bima.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News