GenPI.co Jateng - Petani di Boyolali menerima sebanyak 32 alat mesin pertanian (alsintan) untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja.
Secara terperinci, alsintan itu terdiri atas 30 unit kultivator dan 2 unit mesin thresher atau mesin perontok padi dengan total nilai Rp600 juta.
Mesin kultivator itu dibeli menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Tengah.
Sementara, mesin thresher merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
“Mudah-mudahan petani terbantu […], karena selama ini kekurangan tenaga kerja untuk membantu di sektor pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto, Rabu (22/12).
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta.
Dia berharap, bantuan alsintan ini bisa mengatasi panjangnya antrean petani untuk menyewa alat-alat tersebut.
Ketua Kelompok Tani Sumber Waras Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Ngateno, menuturkan kultivator yang diterima untuk kelompoknya bisa dipakai mendukung usaha tani.
Di Sangup, petani umumnya menanam tembakau dan sayur-mayur sebagai komoditas utama.
“Kami berharap petani semakin meningkat dan untuk petani semakin maju,” tutur Ngateno.
Pada 2021 ini Boyolali mencatatkan produksi tembakau asepan mencapai 1.321,23 kilogram (kg) per hektare dari luas lahan 253 hektare.
Sementara, untuk tembakau rajang menghasilkan rata-rata 1.122,5 kg per hektare dan ditanam di lahan seluas 4.445,40 hektare.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News