GenPI.co Jateng - Kasus Covid-19 yang muncul sebagai klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo menjadi kekhawatiran tersendiri.
Dari hasil surveilans atau tes usap acak tahap 2, ada sebanyak 34 siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah kasus ini lebih sedikit daripada pelaksanaan surveilans tahap 2 pada pelaksanaan PTM di Kota Bengawan.
Namun demikian, adanya kasus tersebut menandakan Solo belum aman dari Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pihaknya akan kembali melakukan surveilans tahap 3 yang melibatkan guru dan siswa.
Nantinya, tes usap acak ini akan melibatkan sebanyak 29 sekolah.
Namun demikian, pelaksanaan tes ini menunggu jadwal pembelajaran para siswa pada Desember 2021 ini.
Sebagai informasi, sesuai kalender akademik para siswa ini setelah menempuh tes semester, mereka bakal kembali menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga tes tidak bisa dilakukan.
"Kalau ada aktivitas sekolah ya kami mainkan Desember, kalau nggak (tidak ada aktivitas di sekolah) ya Januari (tes acak)," kata dia, Sabtu (11/12).
Perempuan yang akrab disapa Bu Ning ini menambahkan tes surveilans tahap 2 sudah rampung dilaksanakan.
Menurut dia, kasus Covid-19 yang terjadi pada PTM menandakan kondisi di Solo belum bebas Covid-19.
Pihaknya berharap segera ada perbaikan sehingga tidak ada lagi kasus Covid-19 pada pelaksanaan PTM.
"Begitu ada yang positif kami minta sekolah melakukan perbaikan, bukan hanya sekolah, tetapi potret ini dipakai jajaran pendidikan dan masyarakat secara umum," jelas dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News