GenPI.co Jateng - Pengusaha bakery asal Karanganyar, Moniq, mengaku usanya melejit setelah mengikuti pelatihan manajemen di Hetero Space Solo.
Moniq mengatakan semula omzet usahanya hanya Rp 4 juta/bulan, kini naik 3 kali lipat setelah menerapkan ilmu yang didapatnya dalam pelatihan tersebut.
“Saya ikut seperti ini, pertama kali di Balatkop (Balai Pelatihan Koperasi dan UKM) Jateng. Dulunya per bulan saya omzet Rp 4 juta. Setelah ikut meningkat jadi Rp 5 juta, sekarang Rp 12 juta per bulan,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (27/3).
Moniq baru mengetahui selama ini proses perekrutannya salah.
Selain itu, ia juga salah dalam proses penentuan harga. Dalam pelatihan ini, dia merasa dibuka wawasannya terkait jual beli.
“Saya dulu tidak menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan). Padahal itu penting. Banyak teman-teman saya yang juga tidak menentukan harga itu, asal jual. Nah itu salah,” imbuh dia.
Sementara itu, Mentor bisnis UMKM dari Naruna Keramik, Roy, menjelaskan kendala manajemen berkualitas menjadi masalah utama para pengusaha skala kecil.
Menurut dia, produk menjadi faktor penting penjualan, tapi kekompakan tim produksi juga patut menjadi pertimbangan.
“Kami saat pandemi justru mengekspor kerajinan kami ke 12 negara. Rahasianya ada pada sumber daya manusia terlatih. Selain itu, sistemnya juga bagus, sehingga bisa optimal,” papar Roy.
Roy menambahkan UMKM kebanyakan berpuas diri pada produk yang telah berhasil mereka jual.
“Harus ada riset untuk mendapatkan produk yang jos. Kendala UMKM kebanyakan puas dengan produk, padahal harus dikembangkan terus, sampai benar-benar menjadi produk terbaik,” jelas dia.
Roy berharap para pelaku UMKM tetap mengembangkan penjualan secara daring karena dengan platform ini akan lebih praktis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News