Malam-Malam Airlangga Hartarto Wedangan di Solo, Begini Katanya

25 Maret 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai Kota Solo itu terbuat dari rindu, kenangan, dan wedangan.

Hal ini diungkapkannya saat menghadiri pembukaan Rejeki Muara dan Pusat Wedangan Solo di Pasar Depok, Solo, Kamis (24/3) malam.

Menurut dia, wedangan dan Kota Solo punya sejarah yang erat sehingga tidak bisa dipisahkan.

BACA JUGA:  Cuaca Hari Ini: Solo Raya Pagi Berawan, Hujan Lebat Sore Hari

Dia berharap adanya pusat wedangan ini, masyarakat semakin terbantu kondisi perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

"Tentu berharap dengan ada kegiatan ini, masyarakat mempunyai wadah untuk kegiatan wedangan ini. Banyak dari pedagang ini yang sebelumnya juga berdagang di tempat lain, atau bahkan baru sama sekali. Jadi diharapkan kewirausahaan selalu didorong dan pemerintah selalu membantu, mendukung dan memfasilitasi usaha kecil dan menengah, termasuk pedagang kaki lima dan warung, dalam hal ini tempat wedangan ini,” kata Airlangga.

BACA JUGA:  Ini Jadwal Layanan Bus dan Sentra Vaksinasi Covid-19 di Solo

Airlangga kemudian bercerita mengenai wedangan dan Kota Solo yang tak bisa dipisahkan.

"Kami tahu Kota Solo merupakan sentra daripada kebudayaan tradisional Jawa dan pusat kuliner Jawa yang autentik. Khas dan unik ini yang membuat kami selalu merasa nyaman dan betah di Kota Solo," ungkap dia.

BACA JUGA:  Pengumuman! ASN Kota Solo Dilarang Gelar Buka Bersama

Salah satu makanan khas Solo yang melekat diingatannya adalah nasi liwet.

"Kalau nasi liwet terbuat dari ayam, telur dan santan, maka Solo terbuat dari rindu, kenangan, dan wedangan. Catat ya, kenangan wedangan. Bukan mantan,” kelakarnya.

"Sejarahnya wedangan ini ada sejak 1900-an, berbarengan dengan adanya pabrik listrik (pembangkit listrik) pertama di wilayah Keraton Kasunanan Surakarta. Wedangan menjadi favorit banyak orang karena di sini tidak ada sekat sosial untuk menikmati wedangan. Semua profesi bisa kumpul dengan satu santai dan asoy. Itulah cikal bakal persahabatan,” papar Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini bahkan menganalogikan persahabatan ibarat anak kecil yang ngompol di celana.

"Persahabatan itu ibarat kami harus memodifikasi anak kecil yang ngompol di celana. Setiap orang bisa melihat, tapi yang bisa merasakan hanya anak kecil itu sendiri," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG