GenPI.co Jateng - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tetap melanjutkan proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, meski dikritik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah.
“Jalan terus, wis meh rampung. Kalau alasannya menghentikan proyek PLTSa hanya karena pemulung itu tidak logis,” kata Gibran, Kamis (24/3).
Gibran pun balik mengajukan pertanyaan yang ditujukan kepada Walhi.
Apakah Walhi punya solusi yang tepat untuk mengatasi gunungan sampah di TPA Putri Cempo yang atau overload .
“Lha mereka punya solusi pie untuk menghilangkan gunungan sampah itu, pakai apa? cara apa?” tanya Gibran.
Menurut dia, pembangunan PLTSa menjadi solusi bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengurangi sampah.
Selain itu, pihaknya berjanji bakal mencari cara untuk para pemulung yang mengaku kehilangan barang jualannya lantaran sampah akan berkurang.
"Nanti kami carikan solusi untuk pemulungnya. Saya tahu pemulungnya banyak sekali dan nggak mungkin kami lepas gitu aja,” papar dia.
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menyoal Walhi yang dianggap hanya memprotes tanpa memberikan solusi apa pun.
“Kalau hanya protes, tapi tidak punya solusi apa-apa cuma mau menutup atau menghentikan proyek ya ga bisa. Kok sak penake dewe (seenaknya sendiri), ” tutur dia.
Adapun proyek PLTSa TPA Putri Cempo ini merupakan rencana lama.
Proyek pembangunan PLTSa ini hampir rampung.
“Itu proyek yang sudah lama tertunda. Habis itu saya kejar biar bisa selesai, terus njaluk dihentikan itu yo gak masuk akal. Ini proyeknya lebih banyak manfaatnya," jelas dia.
Walhi Jateng memprotes rencana Wali Kota terkait PLTSa saat audiensi dengan Komisi III DPRD Solo, Selasa (22/3).
Walhi menyebut PLTSa akan berdampak besar pada mata pencaharian para pemulung.
PTLSa juga berdampak pada keberlangsungan usaha ternak warga yang selama ini mengandalkan sampah di TPA untuk pakan ternak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News