GenPI.co Jateng - Kasus Covid-19 pada klaster pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi momok tersendiri bagi Kota Solo.
Data terakhir sebanyak 31 kasus positif Covid-19 terjadi pada sejumlah sekolah di Kota Bengawan.
Kasus tersebut muncul dari hasil surveilans atau pengamatan kegiatan pendidikan tahap 2.
Namun demikian, anak-anak yang terpapar Covid-19 ini menjalani karantina mandiri di rumah mereka masing-masing.
Hal ini lantaran mereka termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).
Selain itu, orang tua tidak setuju jika anak-anak mereka dirawat di tempat isolasi terpusat.
"Orang tua nggak setuju," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (6/12).
Gibran menambahkan tidak ada penambahan kasus Covid-19 pada kegiatan surveilans tahap 2, dengan data terakhir sebanyak 31 kasus.
Pihaknya berharap tidak ada penambahan kasus pada klaster PTM di Solo ini.
Akan tetapi, jika kasus bertambah, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 harus ditutup dulu sampai penelusuran kontak selesai dilakukan.
Dengan demikian, aktivitas kembali pada pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan penelusuran kontak pada kasus klaster PTM dari kegiatan surveilans tahap 2 telah rampung.
"Semua dari lokus sudah dilakukan, mudah-mudahan ini yang terakhir sehingga minggu ini sudah clear (tuntas). Sebanyak 31 kasus positif ini dari 1.300 sampel yang kami ambil dari 30 sekolah," jelas dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News