2 Anak-Anak di Kota Solo Meninggal Dunia Akibat Kasus DBD

22 Maret 2022 14:30

GenPI.co Jateng - Sebanyak dua anak-anak di Kota Solo meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue atau DBD sepanjang 2022 ini.

Selain itu, pada periode yang sama juga ada sedikitnya 19 kasus DBD.

"Yang meninggal dua orang, satu Jebres, satu Mojosongo. Itu anak-anak semua," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, Senin (21/3).

BACA JUGA:  Begini Kata Polisi Soal Kejiwaan Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan kenaikan kasus DBD tak lepas dari pola hidup yang salah di masyarakat.

Pencegahan DBD membutuhkan lingkungan yang bersih alih-alih mengandalkan fogging.

BACA JUGA:  Ini Cara Menyembuhkan Nyeri Jari Gegara Terlalu Lama Pakai Gawai

Sebab, kunci fogging adalah mengetahui lebih dulu di mana sarang nyambuk berada.

"Jadi yang perlu diwaspadai DBD ini jentik itu berkembangbiak dalam air yang tergenang , air tergenang itu tidak memandang air kotor dan bersih,” sambung dia.

BACA JUGA:  Ini Cara Menyembuhkan Nyeri Jari Gegara Terlalu Lama Pakai Gawai

Dalam kasus DBD juga mengenal kasus import. Artinya, penderita DBD terkena tidak di rumahnya.

Hal ini membutuhkan pencarian indeks kasus di lingkungannya.

“Kalau kasus import, DBD tidak serta merta memenuhi syarat untuk disemprot. Fogging dilakukan kalau di sana memang sumber penularan,” terang Ning.

Dia juga mewanti-wanti soal penggunaan bahan kimia dalam memberantas sarang nyamuk.

Sebab bahan kimia ini berdampak pada terjadinya resistensi.

"Ya namanya racun berbahaya nyamuk saja mati apa lagi manusia," ujar Ning.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG