Keren! Wong Solo Libatkan Tuna Rungu Bikin Batik Mandalika

19 Maret 2022 06:00

GenPI.co Jateng - Pembatik asal Solo Muhammad Taufan Wicaksono menciptakan batik tulis bermotif Mandalika berbarengan dengan digelarnya MotoGP di Sirkuit Mandalika akhir pekan ini.

Uniknya, dia melibatkan para pembatik tuna rungu dalam prosesnya.

Taufan mengatakan batik tulis ini mulai dibuat sejak awal Maret dan hingga saat ini.

BACA JUGA:  Ini Cara Pemkot Solo Stabilkan Harga Minyak Goreng Jelang Ramadan

Motif utama yang diangkat adalah yang berkaitan dengan Lombok.

Selain itu, ada motif lintasan balap di Sirkuit Mandalika serta gambar sejumlah pembalap, seperti Marc Marquez.

BACA JUGA:  Disdag Solo Fokus Pantau Harga Minyak Goreng Curah

"Melalui batik motif Mandalika ini kami ingin memeriahkan dan mengenalkan batik lokal ke mancanegara," kata Pemilik Batik Toeli Laweyan ini, Jumat.

Taufan membeberkan 1 lembar batik tulis diproduksi dalam waktu 5 hari.

BACA JUGA:  Operasi Pasar Pemkot Solo: 3.000 Liter Minyak Goreng Ludes 2 Jam

Sedangkan proses membatik tergantung dari tingkat kerumitan motif.

Adapun selembar kain batik tersebut dijual dengan harga Rp 1 juta.

Soal pemasaran, dia memanfaatkan media sosial sehingga gampang diakses pembeli dari mana pun.

"Selain itu kami juga sedang berusaha mencari link untuk mempromosikan batik ini ke Mandalika. Prosedur ke sana kan jalurnya tidak mudah. Sedangkan saat ini sebisa mungkin kami promosikan lewat media sosial dan market place," papar dia.

Menariknya, dalam proses produksinya Taufan melibatkan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu.

Total ada 4 tuna rungu yang dilibatkannya dalam proses membatik ini.

"Yang kami angkat kreativitas disabilitas tuna rungu. Kita tahu disabilitas punya kelebihan, tapi kalau kemampuan batik kan tidak semua orang memiliki," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG