GenPI.co Jateng - Para pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) akhirnya berembug dengan manajemen mengenai kebijakan kenaikan biaya perawatan gedung atau service charge.
Mediasi ini difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perdagangan di gedung Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo pada Selasa (15/3).
"Pemkot Solo Dinas Perdagangan memfasilitasi dan menjembatani atas keberatan kenaikan service charge yang dilakukan manajemen PGS yang mana nilainya hampir 40% dari harga Rp 57.500 menjadi Rp 80.000," kata dia, kepada wartawan, Selasa (15/3).
Heru menyampaikan Disdag menyodorkan 4 poin pada mediasi antara pedagang PGS dengan manajemen.
Pertama, perbaiki komunikasi antara manajemen dengan pedagang.
Kedua, diputuskan waktu yang jelas terkait kepastian naik atau tidaknya biaya perawatan gedung.
Ketiga, kalkulasi ulang atau hitung ulang dengan waktu yang terukur supaya pada saat pertemuan berikutnya pedagang dan manajemen ada titik temu.
Keempat, saat belum ada keputusan, maka manajemen supaya melakukan langkah yang bijak.
“Seperti tidak boleh menyegel, tidak boleh mengintimidasi sekuritinya kepada para pedagang yang masih nunggak," papar Heru.
Heru menargetkan permasalahan ini bisa terselesaikan sebelum Ramadan.
"Ya pertemuannya silakan mau di Pemkot silakan di PGS silakan, yang penting harus terukur waktunya kapan. Syukur sebelum Ramadan, karena itu panennya pedagang, itu segera diputuskan sehingga pedagang tidak tergantung ini bagaimana keputusannya," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pedagang PGS sempat demo menolak kenaikan biaya perawatan gedung yang nyaris 40% pada Rabu (9/3) lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News