GenPI.co Jateng - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo bakal mendampingi keluarga dr. Sunardi yang tewas ditembak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada Rabu (9/3) pekan lalu.
Sunardi diketahui berprofesi sebagai dokter dan membuka praktik di rumahnya, di Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo.
Densus mengklaim Sunardi merupakan petinggi Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
HASI merupakan organisasi sayap dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria, mengatakan dia akan melakukan pendampingan pada pihak keluarga Sunardi.
IDI akan melakukan trauma healing kepada pihak keluarga sebagai wujud pertanggungjawaban moral sesama dokter.
Arif menjelaskan salah seorang putra Sunardi, Musa, yang juga seorang dokter, mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang ayah.
Musa sempat menelepon Arif sebanyak dua kali untuk menyampaikan hal tersebut.
IDI Sukoharjo juga menemui keluarga almarhum baik saat prosesi pemakaman atau pun setelahnya.
"Kami bantu trauma healing pada keluarga. Makanya kami lakukan kunjungan pada keluarga almarhum. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Senin (14/3).
Di sisi lain, Arif telah beraudiensi dengan Polres Sukoharjo dan menerima keterangan kalau kasus Sunardi tidak terkait dengan profesi dokter.
"Sehingga kalau terorisme dengan dokter atau IDI ya kontradiktif. Secara dasar, IDI sendiri tidak akan mendukung aksi terorisme," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News