GenPI.co Jateng - Menjelang Ramadan, permintaan ornamen masjid kepada pengrajin tembaga di Tumang, Boyolali, naik.
Bertambahnya permintaan ini menjadi berkah bagi pengrajin di tengah merosotnya pesanan di tengah pandemi.
“Ini ada pesanan tambahan. Mungkin itu berkahnya Bulan Ramadan,” kata pengrajin tembaga, Sidik Murdoko, dikutip Boyolali.go.id, Senin (14/3).
Dia menceritakan permintaan itu salah satunya membikin ornamen masjid dan lampu replika Masjid Nabawi, pintu, dan kubah.
Pesanan ini datang dari Magetan dan Aceh dengan durasi pengerjaan 2,5 bulan.
Pesanan itu harganya bervariasi mulai dari pintu senilai Rp89 juta, replika lampu dihargai Rp96 juta, kubah diameter dua meter senilai Rp23 juta.
Kemudian, kubah berdiameter 1,5 meter seharga Rp21 juta.
Untuk merampungkan pesanan itu bahan baku tembaga selama ini mengandalkan kiriman dari Surabaya.
Kepala Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Mawardi, mengatakan Tumang dikenal sebagai penghasil kerajinan tembaga dan kuningan yang beragam dan tahan lama.
Namun, pandemi Covid-19 yang melanda sejak dua tahun lalu membuat bisnis ini kehilangan hingga separuh usahanya.
“Mulai awal tahun 2022 itu sudah mulai bagus ada kenaikan sekitar 50 persen dari pada saat awal awal pandemi,” ujar dia.
Di desanya, ada 2.000 pengrajin tembaga dengan 200 orang di antaranya memiliki showroom.
Menariknya, sekitar setengah dari total penduduk di Cepogo menggantungkan penghasilannya dari kerajinan tembaga ini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News