GenPI.co Jateng - Operasi pasar minyak goreng akan terus digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Pemkot Solo melalui Dinas Perdagangan (Disdag) melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini.
Caranya dengan melakukan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga dan memeniuhi kebutuhan masyarakat.
Dikutip surakarta.go.id, Sabtu (12/3), Disdag menyediakan sebanyak 350.000 liter minyak goreng dalam operasi pasar ini.
Pelaksanaannya dimulai sejak akhir Februari dan masih berlanjut hingga akhir Maret.
Adapun lokasi operasi pasar minyak goreng, yakni bekas SPBU Pasar Jongke (9 Maret 2022), halaman kantor Kecamatan Serengan (16 Maret 2022), dan halaman kantor Kecamatan Pasar Kliwon (23 Maret 2022).
Namun demikian, pembelian minyak goreng dibatasi sebanyak 2 liter saja.
Hal ini sebagai antisipasi dari Pemkot Solo dalam rangka pemenuhan permintaan minyak goreng yang diperkirakan akan meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran.
Seperti diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang tertera dalam Peraturan Kementerian Perdagangan No 6 Tahun 2022, yaitu minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.000 sampai Rp 14.000 per liter.
Sebelumnya, Disdag menggelar operasi pasar minyak goreng di berbagai kelurahan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan antusiasme warga di masing-masing kelurahan cukup tinggi dengan adanya operasi pasar ini.
Hal ini dilihat dari tak sampai 2 jam sejak operasi pasar dibuka, minyak goreng ludes dibeli warga.
Heru menjelaskan setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 liter minyak goreng.
"Harapannya kalau masyarakat sudah terpenuhi mereka sudah tidak bingung ke sana kemari untuk mencari minyak goreng," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News