GenPI.co Jateng - Membeli benih padi Rojolele Srinar-Srinuk di Klaten harus melampirkan nomor e-KTP dan nomor ponsel.
Alasanya, hal ini memudahkan pemantauan di mana benih padi itu ditanam.
Pembelian benih padi pun diintegrasikan dengan sejumlah gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di Klaten.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan saat ini proses pembibitan benih padi rojolele asli Klaten digelar di lahan seluas 3,5 hektare di ATP Humo
Dia menjelaskan pembelian benih padi rojolele dengan melampirkan nomor e-KTP dan nomor ponsel sebagai kontrol di mana benih itu ditanam.
“Pembelian benih ini sudah disatukan dengan gapoktan-gapoktan lainnya,” kata dia, dikutip Klatenkab.go.id, Jumat (11/3).
Direktur Utama PT. Aneka Usaha Klaten, Sukardi, mengatakan ASN sebagai konsumen merespons positif beras Rojolele baru ini.
Ia berharap konsumsi beras Rojolele terus diperluas dengan menggandeng instansi vertikal di Klaten.
“Dengan demikian, petani padi Rojolele pun semakin sejahtera,” ujar dia.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kualitas beras Rojolele harus dijaga dan ditingkatkan mulai dari distribusi hingga penyimpanan.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menginstruksikan sosialisasi varietas padi Rojolele digelar secara masif agar petani lokal mau menanamnya.
“Para petani Klaten diminta untuk ikut menanam padi Rojolele Srinuk agar pasarnya makin luas luas dan kesejahteraan petani meningkat,” harap dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News