GenPI.co Jateng - Sosok Raja Pura Mangkunegaran sebelum kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dan sesudah Indonesia merdeka mempunyai peran yang berbeda.
Kepala Prodi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof Susanto, mengatakan peran Mangkunegara (raja) saat ini hanya sebagai pemimpin kerabat.
"Kalau sebelum kemerdekaan dia pemerintah, dia punya wilayah, punya rakyat. Jadi punya wilayah, yaitu Karanganyar dan Wonogiri. Nah, Mangkunegara itu sebagai pemerintah jadi pangeran yang memerintah di suatu wilayah, penduduk-penduduk itu menjadi warga Mangkunegaran itu dulu,” kata dia, kepada GenPI.co, Jumat (11/3).
Susanto menambahkan peran Mangkunegara berubah setelah Indonesia merdeka karena status berbeda.
Fungsi dari Mangkunegara saat ini sebagai pimpinan kerabat dan pimpinan pura.
Selain itu, sejumlah kawasan yang dulu kepunyaan Mangkunegaran telah menjadi milik pemerintah.
Sebagai contoh, di kebun teh kemuning di Karanganyar dan lainnya.
"Tidak ada, lha usahanya apa ? Wisata di Karanganyar sudah tidak ada, sejak kemerdekaan sudah diambil alih oleh pemerintah. Jadi wilayah sudah tidak punya rakyatnya sudah tidak punya, jadi dia fungsinya itu pimpinan kerabat dan pimpinan Pura Mangkunegaran," papar dia.
Menurut dia, peran kerajaan di masa setelah kemerdekaan memang telah berubah secara signifikan.
Apalagi di Kota Solo mempunyai 2 kerajaan, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Maka dari itu, peran raja hanya sebatas pemimpin kerabat dan pemimpin area wilayah kerajaan.
Adapun rakyat, wilayah, dan kekayaan, yang masuk dalam kategori milik negara dialihkan pengelolaannya oleh pemerintah.
Di sisi lain, sekarang ini peran raja dalam sebuah kota tidak mempunyai otoritas ikut serta mengatur pemerintahan termasuk di Pura Mangkunegaran.
"Ya hanya sebatas wilayah Pura Mangkunegaran, tidak ada otoritas yang lain,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News