GenPI.co Jateng - Sebanyak 1 pasien positif Covid-19 di Kota Solo meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Hal ini menjadi kabar buruk di tengah kasus Covid-19 yang mulai menurun.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan ada 1 pasien Covid-19 yang meninggal di rumah.
"Ada salah satu pasien yang dari rumah sakit, tapi belum negatif minta Isoman, tidak diberitahukan kepada puskesmas. Berarti tidak ada intervensi obat dan sebagainya kasusnya 1 meninggal. Akhirnya meninggal di rumah," kata Wawali.
Menurut dia, kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menangani kasus Covid-19, agar tidak terjadi hal serupa.
"Ini menjadi catatan penting. Data rumah sakit pada saat memulangkan pasien positif harus dikoneksikan pada kelurahan dan puskesmas supaya diintervensi dengan pengawasanan, pengobatan. Misalnya meninggal, protokol Covid-19 saat menguburkannya. Kalau tidak tahu kumpul-kumpul dimandikan tahu-tahunya Covid-19. Nanti tracing-nya jadi naik lagi," papar Teguh.
Maka dari itu, Teguh menegaskan pentingnya mengoptimalkan vaksinasi Covid-19 hingga ke tingkat RW.
"Ya nanti Polres cocok, pak Dandim caranya juga sama. Contohnya sudah dilakukan di Penumping. Jadi, puskesmas diajak komunikasi mereka datang 1 titik RT, dari 76 sasaran yang hadir 73 bervaksin semua kan efektif dengan hasil itu kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan. Nanti kami putuskan bersama, setelah vaksin booster datang kami akan lakukan vaksinasi," imbuh dia.
Di sisi lain, pemberian vaksin booster atau penguat menjadi salah satu cara untuk mencegah kasus Covid-19.
Adapun dalam sepekan terakhir kemarin terdapat 20 kasus kematian pasien Covid-19.
"Ini yang pertama, karena komorbid. 50% sudah divaksin, 50% belum divaksin dan semuanya komorbid," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News