GenPI.co Jateng - Keberadaan Kereta Rel Listrik atau KRL Jogja-Solo memiliki dampak positif bagi masyarakat Klaten.
KRL memperlancar mobilitas warga Klaten baik ke Jogja maupun ke Solo.
Perjalanan bagi para komuter di dari Klaten di kedua wilayah itu pun menjadi lebih singkat dan efisien.
“Selain itu biaya yang harus dikeluarkan oleh warga yang bekerja di luar Klaten pun lebih murah,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, dikutip Klatenkab.go.id, Sabtu (5/3).
Ongkos yang murah itu membikin warga menghemat biaya transportasi harian.
Tak hanya itu, operasional KRL juga menyumbang terhadap promosi pariwisata di Klaten.
Sebab, layanan ini menyediakan banyak pilihan pemberhentian di Klaten.
KRL Jogja-Solo berhenti sedikitnya di empat stasiun yang ada di Klaten yakni Brambanan, Srowot, Ceper, dan Delanggu.
Stasiun-stasiun ini melengkapi layanan Stasiun Klaten yang sebelumnya hanya menjadi lokasi tunggal untuk mengakses kereta api.
“Dengan beroperasinya 5 stasiun di Klaten sebagai pemberhentian KRL, diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Klaten, khususnya di sekitar stasiun,” ujar dia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengapresiasi pengoperasian KRL Jogja-Solo yang telah berjalan selama 1 tahun.
Budi menilai perekonomian kota yang dilintasi KRL turut terkerek seiring peningkatan mobilitas warga.
Layanan KRL juga menghemat konsumsi BBM hingga 1,7 persen.
“Saya berharap dengan banyaknya manfaat dari KRL tersebut ke depan Indonesia dapat membangun moda transportasi yang menarik,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News