GenPI.co Jateng - Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,33% pada November 2021.
Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi di Solo, antara lain telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, mobil, dan tukang bukan mandor.
“Pada November 2021 Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,33% dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,55. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, dikutip surakartakotabps.go.id, Jumat (3/12).
Totok menyebut kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,87%; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,40%.
Selanjutnya kelompok transportasi naik 0,33%; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,04%; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya naik 0,01%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,11%.
Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,03% dan kelompok kesehatan turun 0,01%.
Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi, antara lain tomat, semangka, pisang, bawang puti, dan bawang merah
Di sisi lain, laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2021 sebesar 1,85%.
Sedangkan laju inflasi year on year (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 2,18%.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada November 2021 tercatat semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,46%, diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,40%, Kota Cilacap sebesar 0,36%, Kota Solo dan Kota Semarang masing- masing sebesar 0,33%, dan Kudus sebesar 0,31%.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News