GenPI.co Jateng - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop dan UKM) Kota Solo mengajukan 10 UKM untuk ditampilkan pada acara Trade Industry and Investment Working Group of Twenty atau TIIWG G20 yang akan digelar di De Tjolomadoe dan Alila Hotel Solo pada akhir Maret ini.
"Untuk G20 karena kan memang hanya bisa beberapa kami tampilkan, kalau usulan kami bisa masuk 10, 10 ya karena rencana ada di Colomadu dan Alila," Kepala Dinkop UKM Solo, Wahyu Kristina, kepada GenPI.co, saat ditemui di Swiss-Belhotel Solo, Rabu (2/3).
Kristina menjelaskan beberapa produk UKM yang bakal ditampilkan dalam acara internasional ini adalah kerajinan dan batik.
"Jadi lebih ke nanti ada workshop, bagaimana nanti membatik, bagaimana membuat wayang. Kalau kemarin sih permintaannya itu, ada batik yang khas wayang Solo," imbuh dia.
Menurut dia, UKM yang terpilih berdasarkan kurasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Pemkot Solo, dan Ralali.com.
Pemilihan itu berdasarkan kualitas produk yang bagus.
Sedangkan produknya tidak berlabel merek usaha UKM sendiri karena akan menjadi suvenir untuk tamu G20.
"Usahanya dipilih, kami sudah ada datanya dari data itu saja. Dari data jumlahnya 3.600 sekian yang terdata di kami. Tapi, UMKM di solo ada 40.000-an lebih yang masuk binaannya macem-macem. Ada binaan perbankan, ada binaan dinas pertanian. Dinas perdagangan dan lain sebagainya," papar Kristina.
Dalam hal ini, Pemkot Solo akan mengunggulkan produk wayang, batik, dan blangkon.
"Jadi harapannya UMKM kita benar-benar naik kelas. Naik kelas itu bukan hanya naik kelasnya dari tadinya jualan offline menjadi jualan online. Tapi, naik kelasnya itu dari dulu usaha kecil menjadi usaha mikro kecil, kemudian naik lagi menjadi menengah. Naik lagi menjadi ekspor," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News