GenPI.co Jateng - Persiapan penobatan atau jumenengan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X terus dimatangkan.
Salah satunya adalah sajian tari Bedhaya Anglir Mendung.
Gusti Bhre bakal dinobatkan sebagai Raja Mangkunegaran menggantikan takhta sang ayah KGPAA Mangkunegara IX pada Sabtu (12/3) mendatang.
Pengageng Whedhana Satrio Pura Mangkunegaran, Lilik Priarso, mengatakan untuk jumenengan kepanitian sudah terbentuk dan siap bekerja semaksimal mungkin.
Dengan demikian, acara penting penobatan raja ini bisa berjalan seperti yang diharapkan.
"Iya, itu adalah kelengkapan untuk ritualnya itu ada tari secara adat kami sudah persiapkan semua berarti tinggal mematangkan saja," kata Lilik, kepada GenPI.co, Kamis (3/3).
Menurut dia, sebagai bagian dari jumenengan ini ada tari tradisional.
Tari ini adalah tari Bedhaya Anglir Mendung.
Tarian sakral dan tidak sembarangan penari dapat membawakannya. Bedhaya Anglir Mendung hanya boleh dibawakan pada momen-momen tertentu.
Adapun jumenengan akan dilaksanakan pada siang hari.
Lilik menambahkan fokus kepanitiaan Pura Mangkunegaran adalah memematangkan prosesi jumenengan.
"Ya, persiapan kami matangkan biar besok tidak ada miss dan sukses semuanya,” jelas dia.
Sebelumnya Pura Mangkunegaran mengumumkan GPH Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai pewaris takhta kerajaan pada Selasa (1/3).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News