GenPI.co Jateng - Sejumlah petani wortel asal Selo, Boyolali menggelar audiensi menyampaikan tuntutan dengan Pemkab Boyolali menyusul anjloknya harga di tingkat petani.
Harga wortel turun dari semula Rp4.000 – Rp5.000 per kilogram menjadi Rp1.000 - Rp1.300 per kilogram.
Petani berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan ini.
Salah satu tuntutan ini disampaikan oleh Nardi, warga Desa Samran, Selo.
Dia meminta pemerintah memfasilitasi petani sayur untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Hal ini untuk meringankan petani menjual hasil panen.
“Kami mengusulkan kepada dinas terkait untuk memfasilitasi petani sayur di Selo ini,” kata Nardi, dikutip Boyolali.go.id, Selasa (1/3).
Petani juga berharap ada koperasi pertanian di wilayah Selo untuk membantu petani mendapatkan pupuk dan pinjaman modal.
“Mungkin ini juga sebagai solusi,” sambung dia.
Widodo, petani lain, juga mengeluhkan hal senada. Dia harus merugi lantaran panen wortel kali ini justru harganya anjlok.
“Minta dinas terkait untuk memberikan jalan solusi terkait hal ini agar nasib petani ini dapat lebih baik,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan saat ini berlaku perdagangan bebas.
Apabila harga wortel anjlok, petani harus memperbaiki mutu maupun kualitas hasil panen.
Selain itu, petani harus memperhatikan pola tanam di daerah lain agar masa panen tidak berbenturan.
Apabila terjadi panen bersama-sama untuk komoditas yang sama, bisa jadi harga kembali anjlok lantaran oversupply.
“Jadi memang harus jeli melihat yang lain dan bagi bagi informasi agar bisa mengatur strategi tanam,”ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News