GenPI.co Jateng - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan catatan penting tentang jumlah penduduk miskin di Kota Solo yang naik dalam setahun terakhir.
Hal ini menjadi evaluasi kinerja Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tepat satu tahun masa kepemimpinannya.
Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono, menyebutkan penduduk miskin di Kota Solo sebesar 9,03% pada 2020.
Angka ini naik menjadi 9,4% pada 2021 atau sebesar 48.790 penduduk.
“Capaian ini menjadikan Kota Solo menempati posisi kemiskinan teratas tingkat Kota di Jawa Tengah,” tulis dia dalam siaran pers yang diterima GenPI.co, Senin (28/2).
Selain itu, PKS juga menyoroti turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PAD Solo pada 2021 turun jika dibandingkan dengan 2020 lalu.
Capaian PAD pada 2020 sebesar Rp 475 miliar, sementara pada 2021 turun menjadi Rp 408 miliar.
“Padahal, kondisi pandemi sudah berangsur membaik dan mereda,” imbuh dia.
Di sisi lain, Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik pada 2021 baru sekitar 7,60% dari luas wilayah Kota Solo.
Padahal target capaian RTH adalah sebesar 20%.
Di satu sisi, kebijakan pelepasan tanah milik Pemkot terus terjadi dan menjadi tantangan bagi terwujudnya RTH publik di Kota Solo.
PKS pun mengkritik gaya kepemimpinan Gibran yang kurang ngemong sehingga dia seperti di menara gading.
“Contohnya dalam penataan sentra IKM Gilingan dan gaya komunikasi yang intimidatif seperti meninggalkan mobil dinas di sekolah dan pemecatan secara langsung lurah Gajahan tanpa mekanisme yang bertahap,” papar dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengklaim meningkatnya jumlah penduduk miskin wajar karena adanya pandemi Covid-19.
"Oiya memang Covid-19 makanya tahun ini kami kejar lagi karena kemarin banyak banget keterbatasannya. Tapi, tidak apa-apa kami kejar di tahun ini ya," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News