GenPI.co Jateng - Umat Hindu di Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari, Boyolali membikin ogoh-ogoh setinggi 3,5 meter pada perayaan Hari Raya Nyepi, Kamis (3/3).
Ogoh-ogoh juga dihadirkan dalam upacara Tawur Agung di Pura Bhuana Puja pada Selasa (2/3).
Ogoh-ogoh lazim dipakai pada upacara keagamaan umat Hindu sebagai simbol kejahatan.
"Intinya nanti menyambut Hari Raya Nyepi di penghujung Tahun Saka kita harus melepaskan segala hal-hal buruk,” kata pengurus Pura Bhuana Puja, Agus Sutiyono, dikutip Boyolali.go.id, Sabtu (26/2).
Dia menceritakan pembikinan ogoh-ogoh setinggi 3,5 meter ini menelan biaya Rp5 juta.
Ogoh-ogoh akan dibakar pada upacara Tawur Agung mendatang.
Meski demikian, proses arak-arakan ogoh-ogoh ini ditiadakan mengingat situasi masih pandemi.
"Tahun ini kita pusatkan kegiatan di pura untuk ritual dan nanti untuk pembakaran ogoh ogoh di lingkungan sekitar pura. Tanpa ada pawai atau arak arakan," ujar dia.
Untuk membikin ogoh-ogoh ini membutuhkan waktu dua bulan mulai Desember tahun lalu.
Kini, pembuatan ogoh-ogoh masuk tahap finishing.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News