GenPI.co Jateng - Pertumbuhan ekonomi di Solo Raya pada 2022 diprediksi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Masyarakat kini memiliki kebiasaan baru dengan adanya pandemi Covid-19.
“Dari tahun 2021 saja, kita optimistis dan lebih baik dibanding tahun 2020. Maka pada 2022 kita semakin semakin optimistis,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, Jumat (18/2).
Menurut dia, masyarakat sudah adaptif terhadap situasi pandemi.
Selain itu, fasilitas kesehatan juga semakin siap jika ada lonjakan kasus Covid-19.
Masyarakat pun sudah beraktivitas seperti biasa meskipun angka Covid-19 melonjak.
Pihaknya menyakini kondisi ini membuat ekonomi di Solo Raya lebih dari tahun sebelumnya.
“Berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi Solo Raya yang lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah maupun nasional, diproyeksikan pada 2021 maupun 2022 perekonomian Solo Raya akan bounce back melebihi Jawa Tengah maupun nasional,” papar dia.
Bank Indonesia memprediksi produk domestik regional bruto (PDRB) 2021 Solo Raya berada pada interval 3,7% - 4,3%.
Pertumbuhan ekonomi terlihat dari beberapa indikator survei yang rutin dilakukan BI Solo.
Selain itu, pemulihan konsumsi masyarakat tercermin dari tren kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang telah menunjukkan kenaikan optimistis selama lima bulan berturut-turut.
Indeks penjualan riil (IPR) Desember 2021 juga menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan hasil SKDU, kinerja dunia usaha di Solo Raya pada triwulan IV-2021 mengalami akselerasi.
Hal ini sejalan dengan implementasi pelonggaran PPKM pada momentum Natal dan tahun baru.
“Kondisi ini diperkirakan akan tetap stabil pada triwulan-I 2022 dan semakin membaik sepanjang 2022,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News