Waduh! Klaster Covid-19 SMA/SMK di Solo Paling Banyak se-Jateng

17 Februari 2022 19:00

GenPI.co Jateng - Kota Solo menjadi daerah di Jawa Tengah dengan sekolah tingkat SMA/SMK sederajat yang paling banyak menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kota Solo menempati peringkat teratas menutup PTM lantaran memiliki kasus aktif Covid-19 paling banyak.

Selain itu, sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 di daerah ini paling banyak, yakni 26 sekolah.

BACA JUGA:  Pengumuman! PTM di Pati Dihentikan Sementara Mulai Hari Ini

Di Jawa Tengah total ada sebanyak 81 satuan pendidikan tingkat SMA/SMK memutuskan menghentikan PTM.

Pengentian PTM ini karena ada sebanyak 327 kasus Covid-19 di lingkungan sekolah ini.

BACA JUGA:  Mantap! Asal Nihil Covid-19, Sekolah di Boyolali Bisa Gelar PTM

Jumlah kasus ini terdiri dari 300 siswa dan sisanya tenaga kependidikan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta, mengatakan sebanyak 81 satuan pendidikan tingkat SMA/SMK sederajat ini kembali menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).

BACA JUGA:  Innalillahi, 7 Pasien Positif Covid-19 di Solo Meninggal Dunia

"Sekolah ditutup, jika ada yang positif. Ada 81 satuan pendidikan yang tutup dengan 327 kasus Covid-19," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Kamis (17/2).

Suyanta menjelaskan terdapat 5 daerah dari ratusan kasus aktif Covid-19 yang menyerang peserta didik dan tenaga pendidikan.

Setelah Solo, ada Kota Semarang, Kabupaten Karanganyar, dan Purworejo.

"Rinciannya terbesar ada di Kota Solo 26 sekolah, 19 sekolah di Semarang, Kabupaten Karanganyar 10 sekolah, Kabupaten Purworejo ada 7 sekolah dan Magelang 6 sekolah," tutur dia.

Namun demikian, pihaknya menyebut dari ratusan pasien Covid-19 di klaster sekolah ini sebagian besar orang tanpa gejala (OTG).

Menurut dia, penutupan sekolah tersebut dilakukan secara sementara dengan melihat perkembangan terkini dari kasus aktif Covid-19.

Dalam hal ini, PJJ digelar minimal selama 3 hari dan maksimal dihentikan selama 14 hari dengan melakukan penelusuran kontak erat.

Di samping itu, pihaknya meminta sekolah untuk mengetatkan kembali protokol kesehatan.

"Kalau memang ada yang positif harus dilakukan tracing dan sekolah tutup, ketentuannya sudah jelas," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG