GenPI.co Jateng - Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali terus memperkuat testing, tracing dan treatment (3T) serta menggiatkan lagi Jaga Tangga menyusul adanya tren peningkatan Covid-19.
Pada testing misalnya Dinkes menurunkan kriteria menjadi Tipe C cukup dengan tes antigen.
Hal ini untuk percepatan menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala.
“Jika hasilnya positif menjadi dasar diagnosis,” kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, dikutip Antara, Selasa (15/2).
Tak hanya itu, Pemkab Boyolali juga mengajak masyarakat kembali menggiatkan Jaga Tangga.
Program ini efektif untuk memantau warga yang isolasi mandiri agar tetap disiplin dan menegakkan protokol kesehatan.
“Jika tidak memungkinkan isolasi di rumah, pasien dipindahkan ke isolasi terpusat,” ujar Puji.
Data Dinkes Boyolali menunjukkan per Minggu (13/2) kasus Covid-19 bertambah 75 pasien.
Kemudian pada Senin (14/2) jumlah pasien bertambah lagi sebesar 65 kasus baru.
"Kasus aktif COVID-19 di Boyolali hingga Selasa ini, total 370 kasus, yang yang terdiri atas 31 kasus menjalani perawatan di rumah sakit, 338 kasus isolasi mandiri,” sambung dia.
Penambahan kasus ini membawa Boyolali masuk zona risiko rendah atau zona kuning, dengan kriteria PPKM masuk level 2.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News