GenPI.co Jateng - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali memberlakukan sejumlah aturan mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Sekolah yang jumlah peserta didik per rombongan belajar (rombel) lebih dari 16 orang, harus memakai sistem sif.
Dengan demikian, pelaksanaan PTM tetap menerapkan protokol kesehatan.
Awalnya, siswa SMP di Boyolali masuk sekolah enam kali sepekan dengan dua sif yakni pagi dan siang.
Hasil evaluasi menunjukkan model ini membikin beban guru makin berat karena beban mengajar menjadi dua kali lipat.
“Akhirnya anak-anak menjadi tiga hari PTM dan tiga hari PJJ [pembelajaran jarak jauh],” kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, dikutip Boyolali.go.id, Selasa (8/2).
Sementara itu, pada jenjang Sekolah Dasar (SD) umumnya jumlah peserta didik kurang dari 90 anak.
Dengan demikian, sekolah bisa menerapkan PTM saban hari dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Dia berpesan, lonjakan Covid-19 varian Omicron harus memacu kepala sekolah lebih getol mengingatkan guru dan siswa agar disiplin protokol kesehatan.
Disdikbud Boyolali juga fokus merampungkan vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun dosis II kecuali ada anak yang tidak bisa divaksin dengan alasan medis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News