Ini Penjelasan KNKT Soal Kecelakaan Maut Bus dari Sukoharjo

09 Februari 2022 06:00

GenPI.co Jateng - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan bus pariwisata asal Sukoharjo di Bantul selama 2 hari.

KNKT mengecek mulai dari medan terjadi kecelakaan hingga kendaraan bus.

"Ada beberapa hal yang kami lakukan, saya coba ikuti rute yang dilakukan mulai tebing Breksi, Heha Sky View, hingga Bukit Bego. Jalan itu memang kurang aman untuk dilalui bus besar, baik lebar maupun elemen vertikalnya," kata Plt. Kepala Subkomite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, Selasa (8/2).

BACA JUGA:  Korban Kecelakaan Bus Dimakamkan Massal di Sukoharjo, Duh Nyesek!

Menurut dia, pihaknya masih menyelidiki penyebab insiden kecelakaan bus pariwisata PO Gandos Abadi Trans di Bukit Bego, Bantul, Yogyakarta, yang menewaskan 13 penumpang pada Minggu (6/2).

KNKT juga akan berdiskusi dengan Bina Marga Provinsi DIY dan Dinas Perhubungan Yogyakarta.

BACA JUGA:  Syukurlah, Jasa Raharja Santuni Korban Kecelakaan Bus Sukoharjo

"Apa yang sebaiknya dilakukan dengan destinasi wisata di sepanjang jalan ini. Di sini kami belum menyimpulkan apa pun. Namun, ada beberapa temuan di lapangan," ungkap dia.

Pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut.

BACA JUGA:  Korban Kecelakaan Bus Sukoharjo Dapat Santunan, Segini Jumlahnya

Wildan menjelaskan pertama pihaknya memeriksa sistem rank, sambungan, air house, tabung angin tidak ada masalah, tidak ada kebocoran, semua sistem bekerja dengan baik.

Sedangkan secara fungsional kendaraan ini bisa mengerem. Selain itu, roda semua juga dalam kondisi bagus serta alurnya memenuhi syarat.

“Termasuk gap kampas dengan tromol dan ambang batas masih normal," imbuh dia.

Menurut dia, terjadi masalah kegagalan pengereman.

Menurut keterangan yang diperoleh dari saksi, pembantu pengemudi, dikatakan pengemudi gunakan gigi 3 pada saat jalan turun.

"Hingga kendaraan meluncur dengan cepat. Di sana kan, banyak tikungan sehingga pengemudi mengerem berkali-kali. Ini juga sesuai dengan keterangan kendaraan di belakangnya, dikatakan lampu rem belakang nyala terus tetapi bus masih melaju dengan cepat, artinya saat turun bus melakukan pengereman panjang," papar dia.

Selanjutnya, saat mendekati titik jatuh, saksi melihat pengemudi kesulitan mengerem sehingga pengemudi memutuskan memindahkan gigi dari 3 ke 2.

"Itu tidak mungkin terjadi, pasti akan masuk ke gigi netral. Tidak ada otomotif mana pun ketika kecepatan tinggi pindah gigi 3 ke 2, 4 ke 3. Jadi, pindah ke 2 gagal, akhirnya netral. Panik, dia enggak sempat tarik hand break sehingga membentur," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Hari Prihatno, menjelaskan bus pariwisata GA Trans lolos uji kir pada 16 November 2021 yang masa berakhirnya pada tanggal 16 Mei 2022.

"Hasil uji kir yang kami lakukan laik jalan, hasilnya bagus. Artinya sudah sesuai prosedur, lolos semua," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG