GenPI.co Jateng - Harga minyak goreng di Kota Solo masih terbilang tinggi. Hal ini lantaran stok barang dari distributor ternyata juga masih mahal.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan sebelumnya sudah dilakukan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terkait harga minyak goreng yang masih tinggi.
"Selain itu juga terjadi kelangkaan minyak goreng. Hasil pantauan kami harga memang masih terlalu tinggi, harusnya harga minyak curah Rp 11.500/liter, ini tadi ditanya mereka ambil dari distributor saja sudah Rp 16.500/liter, artinya jual Rp 17.000/liter," kata dia, Selasa (8/2).
Dalam hal ini, Pemkot meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) turun tangan menyikapi harga minyak goreng di pasaran yang belum sesuai dengan patokan pemerintah.
Menurut dia, Bulog diharapkan segera mungkin melakukan penugasan untuk menstabilkan harga minyak goreng.
"Menggelontorkan minyak di pasar-pasar, cuma dari Bulog kan juga masih menunggu kebijakan dari pusat," imbuh dia.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Surakarta, Sri Muniati, menjelaskan pihaknya telah memeroleh arahan dari pusat untuk mendata distributor minyak goreng di wilayah Soloraya.
"Kami butuh data berapa banyak sarana yang dimiliki distributor atau pengecer sehingga bisa mengukur kapasitas mereka berapa dan kapasitas distribusi dari kami berapa," katanya.
Sri menambahkan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Bulog pusat terkait pelaksanaan pendistribusian minyak goreng subsidi dari pemerintah.
"Kami melihat harga minyak goreng curah masih Rp 17.000-Rp 18.000/kg. Nantinya rencana setelah kami melakukan pendataan distributor, stok segera tersedia sehingga kami bisa segera distribusi. Kalau sudah ada akan kami informasikan lagi," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News