GenPI.co Jateng - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) per Senin (7/2), jumlah kasus aktif Covid-19 di Boyolali mencapai 116 orang.
Jumlah itu terdiri atas 18 orang dirawat di rumah sakit dan 98 orang lainnya menjalani isolasi mandiri. Selain itu, ada tiga orang dilaporkan sembuh.
"Temuan baru rata-rata tidak bergejala. Kemudian ada lima klaster yang didominasi klaster keluarga,” kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, kepada GenPI.co, Senin.
Dia mengatakan kasus-kasus baru ini rata-rata merupakan hasil penelusuran kontak dan pelaku perjalanan.
Puji menceritakan kasus keluarga INF misalnya ditemukan 4 kasus baru dan semuanya isolasi mandiri.
Hal ini juga ditemukan dalam beberapa keluarga lainnya seperti di Nadong, Boyolali serta Ngemplak.
Kemudan, ada pula klaster pabrik di Banyudono dengan jumlah lima pasien.
Kasus ini terungkap saat salah satu pegawai melakukan perjalanan dan dites swab. Hasilnya menunjukkan positif Covid-19.
Hasil pelacakan kontak menunjukkan ada penambahan empat kasus dari klaster ini.
Selain itu masih ada 18 pasien lain menjalani perawatan dengan gejala sedang.
Dinkes siap mengaktifkan kembali dua fasilitas isolasi terpusat (isoter) guna mengantisipasi lonjakan kasus.
Kedua fasilitas ini yakni gedung PGRI di Singkil dan RSDC Brotowali II milik RSPA di Mojosongo.
Dinkes juga mendorong masyarakat kembali mengaktifkan Jaga Tangga.
“Kami akan mengaktifkan lagi RSDC brotowali II itu, tidak hanya lantai satu, tapi juga lantai 2-3. Ada sekitar 75 tempat tidur," ujar Puji.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News