GenPI.co Jateng - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Warga Solo dihentikan sementara selama 10 hari.
Hal ini menyusul adanya klaster Covid-19 yang mengenai guru, siswa, dan karyawan, sekolah tersebut pada Rabu (26/1).
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan mengatakan telah menutup sementara SMA Warga selama 10 hari, terhitung sejak adanya temuan kasus positif Covid-19.
Meskipun demikian, proses pembelajaran masih berlangsung secara daring.
“Berdasarkan SKB 4 Menteri ketika ada temun kasus positif Covid-19 di sekolah maka teknis pembelajaran tatap muka (PTM) dirubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata dia, Senin (31/1).
Di sisi lain, DKK Solo memperluas tracing setelah adanya kasus positif Covid-19 di SMA Warga.
Tracing ini menyasar 7 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Hal ini untuk mencegah adanya klaster sekolah di Solo yang kian parah.
Sebanyak 7 sekolah yang terkena tracing ini karena terindikasi mengalami kontak langsung dengan salah satu guru atau murid yang dinyatakan positif di SMA Warga.
Sekolah ini adalah SD Sayangan, SDN 16, SD Pangudiluhur Santovalentinus, SMPN 4, SMAN 1, SMAN 5 dan SMK Mikael Solo.
Dengan adanya surveilans ini, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah-sekolah ini diliburkan.
"Kebanyakan SMA, jumlahnya mencapai ratusan. Maksimal dua hari hasilnya sudah keluar," jelas dia.
Kali terakhir jumlah kasus positif Covid-19 di SMA Warga sebanyak 25 orang pada Sabtu (29/1).
Dari jumlah tersebut, 18 orang di antaranya merupakan siswa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News