Petani Didorong Kendalikan Hama dengan Agens Hayati

27 Januari 2022 10:30

GenPI.co Jateng - Petani didorong mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan agens hayati.

Sebab, pengendalian dengan metode ini dinilai lebih ramah lingkungan.

Tak hanya itu, petani juga diminta mengantisipasi dampak La Nina yakni berupa hujan berlebihan sebagai bagian dari penanganan dampak perubahan iklim.

BACA JUGA:  Lur, Tank dan Meriam Tiba di Alun-alun Batang, Yuk Lihat!

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI, Mohammad Takdir Mulyadi, mengatakan Boyolali merupakan kawasan penyumbang pangan nasional.

Penggunaan bahan ramah lingkungan dan penanganan dampak perubahan iklim diharapkan bisa direplikasi ke seluruh kecamatan.

BACA JUGA:  Alhamdulillah, Pegawai Non-ASN Tegal Dapat Jaminan Tenaga Kerja

“Secara rutin melakukan pendampingan dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim,” kata dia, dikutip Boyolali.go.id, Rabu (26/1).

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan Boyolali tengah gencar mengendalikan serangan hama menggunakan tanaman refugia.

BACA JUGA:  206.770 Bidang Tanah di Batang Belum Terdaftar di BPN

Tanaman ini diklaim bisa menekan populasi hama penggerek batang padi.

“Menanam refugia di sekitar pertanian agar hama penyakit itu hinggapnya di refugia tersebut sehingga tanaman padi kita menjadi aman,” ujar dia.

Di Boyolali ada 7 hektare diserang hama penggerek batang dan 12 hektare diserang tikus.

Namun, serangan ini tergolong ringan sehingga lahan masih bisa menghasilkan 6,8 ton per hektare.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG